Welcome to YAPIK GERBANG DOMPU

Gambaran Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas Tentang Cara Perawatan Payudara di Puskesmas Tanjung Karang Mataram (PART I)

Kamis, 06 Desember 20120 komentar

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi, sedangkan faktor paling penting yang berperan dalam pencegahan kematian bayi adalah perilaku pemberian Air Susu Ibu (ASI). Berdasarkan penelitian Mutakhir ditemukan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah jika semua bayi diberikan ASI pada hari pertama setelah lahir, sedangkan jika diberikan pada 1 jam pertama setelah lahir maka  22% kematian bayi dapat dihindarkan (Dikes NTB, 2007).
Menurut Data Ibu nifas di Puskesmas Tanjung Karang mulai dari bulan Januari-Juli yaitu 200 orang ibu nifas dan yang mengalami  Bendungan ASI sebanyak 24 orang (12%) dari bulan januari-juli. Terjadinya Bendungan  ASI terbanyak di Indonesia  adalah pada ibu-ibu pekerja.sebanyak 16% dari ibu yang menyusui(Depkes.RI.2006). Dengan adanya kesibukan keluarga dalam pekerjaan menurunkan tingkat perawatan dan perhatian keluarga.maka dengan adanya kesibukan menurunkan tingkat perawatan dan perhatian ibu dalam melakukan perawatan payudara sehingga akan cenderung mengakibatkan terjadinya penigkatan angka kejadian engorgement (Brinch. J.1996).

Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita di lihat dari segi fisik perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah,perubahan pada kulit,dan perubahan pada payudara.Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus di perhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. (Saryono-Roischa Dyah Pramitasari, 2009).
Bagi seorang ibu yang melahirkan adalah tugas yang berat yang menguras tenaga setelah melahirkan ibu menghadapi masalah cukup serius, yaitu merawat bayi dan memulihkan kondisi fisik dan mentalnya karena pasca melahirkan tubuh ibu mengalami perubahan,baik fisik alat – alat reproduksinya maupun psikologi, siap atau tidak siap setiap ibu harus melewatinya ( Huliana, 2003)
Setelah melahirkan secara naluriah setiap ibu mampu menjalankan tugasnya untuk menyusui bayi. Menyusui adalah cara yang ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang kepada anaknya dan cara yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi adalah menyusui     ( Huliana, 2003)
Memberikan ASI merupakan suatu cara perlahan lahan untuk memutuskan ikatan yang telah mengikat ibu dan bayinya selama kehamilan,maka bagi banyak wanita menyusui menjadi suatu pertolongan dalam mencegah atau mengurangi perasaan kehilangan yang di sebabkan oleh kelahiran. Tidak ada cara yang lebih mudah untuk menenangkan seorang bayi yang menangis selain menawarkan payudara. ( Lee Kerrie, 1998).
Setelah persalinan,perawatan payudara bertujuan untuk menjaga kelangsungan produksi ASI, termaksud melakukan senam nifas atau olahraga ringan,tentu saja keadaan kesehatan dan kecukupan gizi juga berpengaruh terhadap produksi asi ( Musbikin, 2006)
Untuk beberapa ibu, pemberian susu berjalan baik dari permulaan dan tidak pernah menjadi masalah, tetapi pada tahap-tahap berikutnya pemberian ASI dapat naik dan turun, terutama pada ibu yang pertama melahirkan. Oleh karena hal tersebut kebanyakan ibu-ibu menyusui menghadapi banyak masalah dalam menyusui, seperti payudara bengkak. puting lecet. dsb (Steven, 2005).
Untuk memperoleh produksi ASI yang cukup dan sehat, payudara perlu dipersiapkan terutama selama kehamilan,  bahkan setelah melahirkan. Segera setelah persalinan,  bayi sebaiknya ditempatkan bersama ibunya agar sedini mungkin dapat mengisap payudara ibu.  Setelah persalinan, perawatan payudara juga masih diperlukan untuk menjaga kelangsungan produksi ASI (Musbikin, 2006).
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa sekitar hari ketiga atau keempat sesudah melahirkan, payudara tentu sering terasa lebih penuh serta nyeri, keadaan seperti itu yang membuat ibu malas untuk menyusui bayinya. Hal tersebut di sebabkan karena ibu tidak tahu bahwa semua itu merupakan tanda-tanda bahwa ASI mulai banyak produksi. Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan susu formula pada bayi, pembengkakan berlanjut, payudara akan bertambah bengkak atau penuh ( Nontji. 2006)
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas bagi ibu-ibu PUS yang akan melahirkan perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk menambah tingkat pengetahuan dalam rangka persiapan menghadapi kelahiran, perawatan bayi, perawatan payudara ibu setelah melahirkan.
Informasi ini masih sangat terbatas oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan Ibu nifas  Tentang Cara Perawatan Payudara  di Puskesmas Tanjung Karang Mataram”.


B.   Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana Gambaran  tingkat pendidikan dan tingkat  pengetahuan ibu Nifas tentang cara perawatan payudara di puskesmas Tanjung Karang Mataram?
C.   Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu Nifas tentang cara perawatan payudara dipuskesmas Tanjung Karang Mataram
2.    Tujuan Khusus
1)  Mengidentifikasi pendidikan ibu Nifas tentang cara perawatan payudara  di Puskesmas  Tanjung Karang Mataram
2)  Mengidentifikasi tingkat  pengetahuan ibu Nifas tentang cara perawatan payudara terhadap timbulnya bendungan ASI di Puskesmas Tanjung karang Mataram
3)  Mengidentifikasi cara perawatan payudara dipuskesmas Tanjung Karang Mataram
4)   Mendapatkan gambaran tentang tingkat pendidikan dan pengetahuan


D.   Manfaat Penelitian
1.    Bagi institusi kesehatan
Di gunakan sebagai sumber bahan masukan untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai Gambaran tingkat Pendidikan dan tingkat Pengetahuan ibu Nifas tentang cara perawatan Payudara di Puskesmas Tanjung Karang.
2.    Bagi petugas kesehatan
Sebagai bahan acuan memberikan asuhan terhadap ibu nifas terutama berhubungan  dengan tingkat  pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara perawatan payudara di Puskesmas Tanjung Karang
3.    Bagi peneliti
Untuk mengembangkan ilmu  pengetahuan,sikap,ketrampilan dan memberikan pengalaman melaksanakan penelitian  mandiri serta melakukan analisis.
4.    Bagi masyarakat
Memberikan infomasi kepada masyarakat mengenai perawatan payudara dan masalah bendungan ASI dalam hal pengertian, gejala, komplikasi, pencegahan dan cara penaggulangannya serta kaitanya degan tingkat pendidikan dan pengetahuan.
Share this article :

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda, blog in do follow. Setelah anda komentar, akan di kunjungi balik.

SAHABAT BLOGGER

 
Support : Stikes Dompu | Copyright © 2011. SMK Kesehatan YAPIK GEBANG DOMPU - All Rights Reserved
Terima Kasih Kepada Creating Website Proudly powered by Blogger