TINJAUAN PUSTAKA
A.
KERANGKA TEORI
1.
ASI EKSKLUSIF
a.
Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI ( Air Susu Ibu ) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan ( Hubertin, 2002 ). ASI
Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur
6 bulan tanpa pemberian makanan lain ( Hubertin, 2004 ).ASI Eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi baru lahir sampai 6
bulan ( Martadinata,
2007 ). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa disertai makanan
atau minuman lainnya seperti air putih, susu formula, jeruk, pisang, bubur,
dsb. Diberikan pada bayi usia 0-6 bulan ( Irraningrum, 2007 ).
Pemberian ASI secara eksklusif selama beberapa minggu setelah
lahir akan menurunkan resiko menderita eksim ektopik di tahun pertama
kehidupan, disamping itu juga menjalin keakraban.
Bayi yang diberi minum ASI harus bekerja keras menghisap putting
susu, sedangkan bayi peminum susu botol pasif saja menanti tetesan susu dari
botol. Dampaknya karena harus bekerja, bayi yang minum ASI akan segera berhenti
menghisap jika dia telah merasa kenyang. Sebaliknya bayi peminum susu botol
tidak akan berhenti meneguk susu kecuali botolnya telah kosong, hal yang cepat
mengarah ke obesitas (Arisman, 2004).
b.
Komposisi Kandungan ASI
ASI mengandung semua gizi yang diperlukan bayi dalam 4-6 bulan
pertama kehidupan dianjurkan agar pada masa ini bayi hanya diberikan ASI.
1). Protein
Protein adalah
bahan baku
untuk tumbuh, kwalitas protein sangat penting selama satu tahun pertama
kehidupan bayi.
a) Protein yang utama adalah whey. Whey adalah
protein yang halus, lembut, mudah dicerna.
b)
ASI mengandung Akfa Laktalbumin.
c)
Protein lainnya yaitu taurin, taurin adalah
protein otak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan syaraf,
pertumbuhan retina.
d)
Laktoferin adalah protein yang mengangkut zat
besi dari ASI ke darah sebagai pembunuh / penghancur bakteri yang jahat dan
memberikan bakteri usus yang baik menghasilkan vitamin.
e)
Lysosyme adalah suatu kelompok antibiotik
alami didalam ASI.
2). Lemak
Lemak ASI
adalah komponen ASI yang dapat berubah – ubah kadarnya. Kadarnya bervariasi
disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh.
3). Karbohidrat
Karbohidrat
utama ASI adalah laktosa, ASI mengandung lebih banyak laktosa dibandingkan
dengan susu mamalia lainnya.
a) Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak.
b) Salah satu produk dari laktosa adalah
galaktosa. Galaktosa merupakanmakanan vital bagi jaringan otak yang sedang
tumbuh.
c) Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang
sangat penting untuk pertumbuhan tulang.
d) Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri
usus yang baik yaitu laktobacillus lifidus.
e)
Laktosa oleh fermentasi akan menjadi asam
laktat dan asam laktat ini akan menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
4). Vitamin, mineral, dan zat besi.
5). Garam, kalsium, dan fosfat.
6). Dan adanya sel – sel darah putih
sebagai zat pelindung dalam tubuh bayi dari kuman – kuman jahat. ( Utami Roesli, 2000
).
c.
Pengelompokkan ASI
1)
ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakn
cairan yang pertama disekresi oleh kelnjar payudara dari hari ke-1 sampai hari
ke-4, volume berkisar 150-300/24 jam. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan oleh tingginya komposisi - komposisi lemak dan sel – sel hidup.
Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium
sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat
ASI pada minggu ke-1 sering defekasi dan berwarna
2)
ASI stadium II
ASI stadium II
adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari
ke-10. komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin
tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Pada
masa ini pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga dengan kondisi fisik ibu.
3)
ASI stadium III
ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi
dari hari ke-10 sampai seterusnya. ASI
matur merupakan nutrisi bayi yang terus menerus berubah yang disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan selain
ASI.
d.
Manfaat dan Keunggulan ASI
Banyak manfaat
pemberian ASI khususnya ASI Eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut manfaat
terpenting yang diperoleh bayi:
1)
ASI sebagai nutrisi
Air Susu Ibu secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan bayi,
misalnya ASI dari seorang ibu yang kebutuhan bayi prematur. Komposisinya akan
berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan.
ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremilk
sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut hindmilk.
ASI merupakan gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi
yang paling sempurna, baik kwalitas maupun kwantitas.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh dari bayi
Bayi saat lahir akan membuat zat kekebalan
cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia 9 sampai 12
bulan. Pada saat kadar zatnya menurun dan yang dibentuk oleh badan bayi belum
mencukupi maka akan terjadi kesenjangan kekebalan pada bayi, maka bayi perlu
diberi ASI karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang
melindungi bayi dari berbagai penyakit.
3)
ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan
Kecerdasan berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa faktor yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak dan faktor penting
dalam proses pertumbuhan otak adalah nutrisi.
Nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi, banyak
terdapat dalam ASI, karena kandungan daripada ASI seperti yang disebutkan
diatas mencakup semua yang diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama taurin,
laktosa, asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, Omega-3, Omega-6).
4) ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih
sayang
Bayi yang sering berasa dalam dekapan ibu
karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya dan ia pun akan merasa aman
dan tentram. Perasaan inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi
dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
e. Manfaat Lain Pemberian ASI Bagi Bayi :
1) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi
kebutuhan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan sampai usia 4-6
bulan.
2)
Meningkatkan daya tahan tubuh.
3) Melindungi anak dari serangan alergi.
4) Mengandung asam lemak untuk pertumbuhan
otak.
5) Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian
berbicara.
6) Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7)
Mengurangi resiko terkena penyakit kanker,
kencing manis.
f.
Cara Pemberian ASI Yang Baik
1) Ibu duduk atau berbaring dengan santai dan
nyaman.
2) Untuk menjaga bayi gunakan bantal atau
selimut.
3) Gendong bayi setinggi payudara, gunakan bantal
untuk menyangga punggung lengan bayi.
4) Ibu mengatur posisi bayi sehingga tubuh bayi
miring menghadap ibuserta perut bayi menempel perut ibu.
5)
Siku dengan lengan bawah ibu menyangga kepala
,leher dan punggung bayi, tangan ibu memegang bokong atau paha atas bayi.
6)
Lengan bayi lebih dekat ke ibu, diusahakan
melingkari tubuh ibu agar tidak menghalangi mulut bayi ketika menghisap
putting.
7)
Tangan ibu yang sebelah memegang payudara
dengan bentuk C yaitu ibu jari berada diatas dan keempat jari lainnya berada dibawah,
hal ini bertujuan untuk menyangga payudara dan akan lebih mudah dalam
mengarahkan dan memasukkan putting susu keluar dari mulut bayi dan menekan dagu
bayi.
8)
Sentuh bibir bayi dengan putting susu,
gerakan putting susu ke atas dan ke bawah untuk merangsang bibir bayi sampai
bayi membuka lebar mulutnya.
9)
Mulut bayi terbuka lebar agr putting dan
areola payudara bisa masuk ke mulut bayi.
g. Waktu Pemberian ASI / Frekwensi Pemberian ASI
Watu pemberian ASI tergantung pada berat badan bayi, bayi dengan berat badan 2,5 kg - 3 kg perlu
minum 3 jam sekali, jadi dalam 24 jam pemberian ASI sebanyak 8 kali, sedangkan
berat bayi dapat mengikuti jadwal, maka susuilah setiap bayi lapar sekalipun
setiap 2 jam. Jika
bayi tidur terus melewati waktu minumnya sebaiknya dibangunkan.
h.
Hambatan Pemberian ASI
1)
Putting Susu Nyeri
Salah satu
penyebab susu nyeri adalah karena bayi menghisap susu dengan posisi yang salah.
Bayi tidak cukup banyak memasukkan areola ke mulutnya. Dan hanya menghisap dari
ujung putting susu saja.
2)
Putting Susu Pecah
Bila bayi
terus menyusu dengan posisi yang salah, bisa terjadi kerusakan kerusakkan kulit
putting susu, sehingga terjadi celah atau retak. Bakteri dapat memasuki
jaringan payudara dan menyebabkan mastitis atau abses payudara.
3)
ASI Tersumbat
Saat menyusui
ada satu atau lebih saluran ASI tersumbat dan ASI tidak dapat mengalir keluar.
Hal ini dapat menyebabkan payudara merah dan sakit, bila tidak diobati dapat
terjadi infeksi.
4)
Mastitis
Putting buah
dada terasa sakit dan bengkak, panas dan badan seluruhnya merasa tidak enak.
Infeksi payudara dapat terjadi 1-3 minggu sesudah melahirkan dan dapat terjadi
sebagai komplikasi tersumbatnya saluran ASI yang tidak diobati.
5)
Abses Payudara
suatu abses
atau penahan payudara tidak karena infeksi umum dan mengadakan komplikasi lokal
dengan akumulasi penahanan disuatu bagian payudara.
6)
Ibu Sakit
Pada umumnya
kebanyakan jenis penyakit ibu tidak menghalangi ibu untuk melanjutkan pemberian
ASInya namun bila sakit sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya.
7)
Kelelahan Ibu
Semua wanita
akan merasa lelah dalam minggu pertama setelah ia melahirkan dan harus
memberikan bayinya ASI. Kemungkinan adanya ketegangan – ketegangan selama
melahirkan mempengaruhi tenaganya karena itu ibu perlu untuk memulihkan
tenaganya.
8)
Ibu Bekerja
Ibu pekerja diluar rumah bukan alasan menghentikan
menyusui. Ibu harus mampu mengatur jadwal dalam pemberian ASI dan waktu
bekerja.
2.
PERTUMBUHAN BAYI
a.
Pengertian
Pertumbuhan bayi adalahsesuatu yang dimulai dari umur, berat
badan, panjang badan dan lingkar kepala.
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh
bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur ( Depkes RI, 1992 )
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu ( Markum dkk, 1992 )
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Pola pertumbuhan berat
badan bayi/BB (weight)
dan panjang badan/PB (length)
bayi digambarkan dalam KurvaPertumbuhan atau Weight/Length
Chart. Rentangnya dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart tersebut,
maka bayi masih dikatakan normal. Namun, berada di luar chart baik lebih rendah
atau lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya
apa. Misalnya faktor genetik.
b.
Pertambahan berat badan bayi
Sebesar 113-142 gram sepekan masih tergolong
normal. Nancy Mohrbacher dan Julie Stock, dalam bukunya “The Breastfeeding
Answer Book” (2003) menulis, khusus bayi ASI bobotnya dalam waktu 5-6 bulan
rata-rata akan menjadi dua kali lipat barat lahir.
c.
Tahap pertumbuhan
Pertumbuhan bayi dimulai dari umur dan berat badan. Tentu saja ini
hanya patokan dasar saja, karena tiap anak berbeda-beda tahapannya.
Umur
|
Berat Badan
|
1 bulan
|
3,0 – 4,3 kg
|
2 bulan
|
3,6 – 5,2 kg
|
3 bulan
|
4,2 – 6,0 kg
|
4 bulan
|
4,7 – 6,7 kg
|
5 bulan
|
5,3 – 7,3 kg
|
6 bulan
|
5,8 – 7,8 kg
|
7 bulan
|
6,2 – 8,3 kg
|
8 bulan
|
6,6 – 8,8 kg
|
9 bulan
|
7,0 – 9,2 kg
|
10 bulan
|
7,3 – 9,5 kg
|
11 bulan
|
7,6 – 9,9 kg
|
12 bulan
|
7,8 – 10,2 kg
|
d.
Petunjuk yang dapat di pakai untuk mengetahui
produksi ASI
Untuk
mengetahui banyaknya produksi ASI, beberapa kriteria yang dapat di pakai
sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak adalah :
1). ASI yang
banyak dapat merembes ke luar melalui puting
2). Sebeluim
di susukan payudara terasa tegang
3). Berat badan naik dengan memuaskan sesuai dengan umur.
a). Umur Kenaikan berat
badan rata-rata
1-3
bulan 700
gr/bulan
4-6
bulan 600
gr/bulan
7-9
bulan 400
gr/bulan
10-12
bulan 300
gr/bulan
b). Pada umur 5 bulan tercapai 2 x berat badan waktu
lahir.
c). Pada umur 1 tahun tercapai 3 x berat badan waktu
lahir.
4). Jika ASI cukup, setelah bayi menyusui
bayi akan tertidur/ tenang selama 3-4 jam.
5). Bayi
kencing lebih sering,sekitar 8 kali sehari.
e.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi
1.
Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung dalam sel
telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kwalitas dan kwantitas pertumbuhan.
Termasuk faktor genetik antara lain :
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologik
Potensi genetik yang bermutu hendaknya
dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil
akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering
diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai
untuk tumbuh kembang anak yang optimal bahkan kedua faktor ini dapat
menyebabkan kematian anak – anak sebelummencapai usia balita.
b.
Jenis kelamin
Dikatakan anak
laki – laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum
diketahui secara pasti mengapa demikian.
c.
Ras / suku bangss
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras / suku
bangsa.
2.
Faktor lingkungan
a.
Faktor lingkungan pranatal
1.
Gizi ibu pada waktu hamil
2.
Mekanis
3.
Toksin / zat kimia
4.
Stress
b.
Faktor lingkungan postnatal
1.
Lingkungan biologis
a.
Ras / suku bangsa
b.
Jenis kelamin.
c.
Umur.
d.
Gizi.
e.
Perawatan kesehatan.
2.
Faktor fisik
a.
Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.
b.
Sanitasi.
c. Keadaan rumah, struktur bangunan, ventilasi,
cahaya, dan kepadatan hunian.
d.
Radiasi.
3.
Faktor psikososial
a.
Stimulasi.
b.
Motivasi belajar.
c. Ganjaran atau hukuman yang wajar.
d.
Stress.
e.
Sekolah.
f.
Cinta dan kasih sayang.
4.
Faktor keluarga dan adat istiadat
a.
Pekerjaan / pendapatan keluarga.
b.
Pendidikan Ayah / Ibu.
c.
Jumlah saudara.
d.
Jenis kelamin dalam keluarga.
e.
Kepribadian Ayah / Ibu.
f.
Adat istiadat.
g.
Agama.
(
Soetjiningsih, 1995 )
B. KERANGKA KONSEP
Pemberian
ASI eksklusif
|
1. Faktor
Genetik
|
2. Faktor Lingkungan
|
Penambahan berat badan bayi
|
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Sumber : Soetjiningsih,
1995
C.
HIPOTESIS
Ada hubungan pemberian ASI
Eksklusif dengan Penambahan Berat Badan bayi di Puskesmas Karang Pule.
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda, blog in do follow. Setelah anda komentar, akan di kunjungi balik.